PLN EPI Amankan Pasokan Energi ke Pembangkit selama Pelantikan Presiden

Hari operasi pembangkit (HOP) di Regional Jamali (Jawa-Madura-Bali) rata-rata mencapai 25,4 hari, sedangkan di Sumkal (Sumatra-Kalimantan) mencapai 18,7 hari.

featured-image

PLN Energi Primer Indonesia ( ) memastikan pasokan energi primer ke pembangkit PLN Grup dalam kondisi aman saat , termasuk untuk pengapalan batu bara, BBM, hingga suplai gas ke pembangkit. Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan, pasokan listrik untuk masyarakat juga dipastikan terjaga aman selama pelantikan Presiden 2024. "Saat ini kondisi pembangkit dalam posisi yang cukup dengan rata-rata HOP batu bara 28 hari," ujar Iwan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (19/10).

Ia memerinci, hari operasi pembangkit (HOP) di Regional Jamali (Jawa-Madura-Bali) rata-rata mencapai 25,4 hari, sedangkan di Sumkal (Sumatra-Kalimantan) mencapai 18,7 hari. Khusus untuk di Sulmapana (Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara) bahkan HOP bisa mencapai 31,8 hari. "Tak hanya batu bara, PLN EPI juga memastikan pasokan gas dan BBM untuk pembangkit terpenuhi sesuai jadwal pengiriman energi primer," ungkap Iwan.



PLN EPI terus berkoordinasi dengan PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power agar operasional pembangkit terkait dengan energi primer di seluruh Indonesia tidak mengalami kendala selama pelantikan Presiden 2024. Iwan berharap segala upaya yang dilakukan PLN EPI mampu memberikan tidak hanya bagi Perusahaan melainkan juga untuk keberlangsungan masyarakat. Dengan terjaminnya pasokan energi primer, operasional pembangkit akan lebih aman dan mampu mengalirkan listrik yang andal untuk masyarakat, kata Iwan.

(Ant/E-2).