Investasi Energi Terbarukan Jadi Kewajiban demi Capai Swasembada Energi

Presiden Prabowo Subianto wajib mendorong investasi di sektor energi terbarukan untuk mewujudkan harapannya, yakni Indonesia swasembada energi.

featured-image

Pengamat ekonomi dari Universitas Jember Adhitya Wardhono mengatakan Presiden wajib mendorong investasi di sektor terbarukan untuk mewujudkan harapannya, yakni Indonesia . Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang kian kompleks. Itu disampaikan pada pidato perdananya seusai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (20/10).

"Ketergantungan Indonesia pada energi fosil, terutama batu bara, memerlukan transisi cepat menuju ," kata Adhitya dalam keterangan tertulis, Senin (21/10). Menurutnya, pemerintah perlu merumuskan kebijakan untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan, termasuk insentif fiskal dan regulasi yang menarik bagi investor dalam teknologi energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi. "Selain itu, memperkuat infrastruktur seperti jaringan listrik pintar dan fasilitas penyimpanan energi sangat penting untuk memaksimalkan investasi," imbuhnya.



Ia mengatakan langkah-langkah itu akan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada energi fosil, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan menjadi pelopor berkelanjutan sesuai komitmen global terhadap perubahan iklim. "Ketergantungan Indonesia pada energi fosil, terutama untuk sector pembangkit listrik, membuat negara rentan terhadap fluktuasi pasar energi global dan risiko lingkungan," jelas Adhitya. Oleh karena itu, percepatan transisi menuju energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi, menjadi langkah strategis untuk memastikan ketahanan energi jangka panjang.

Adhitya menjelaskan pengembangan energi terbarukan juga harus sejalan dengan kebutuhan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga stabilitas ekonomi lokal yang selama ini bergantung pada industri batu bara. "Fokus pada swasembada energi dapat menciptakan kemandirian energi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, namun implementasinya memerlukan pendekatan yang terkoordinasi dengan kebijakan yang jelas dan dukungan internasional. Diversifikasi sumber energi menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada satu jenis sumber energi," tandasnya.

(Ant/Z-11).