yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga Senin (21/10), diminta warga berada di sejumlah daerah tersebut untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan angin ribut. Pemantauan Media Indonesia Minggu (20/10) sejak pagi sejumlah daerah terutama di pegunungan dan dataran tinggi baik itu di bagian barat, selatan maupun timur Jawa Tengah masih diselimuti mendung, potensi hujan ringan-lebat cukup tinggi diperkirakan pada siang hingga awal malam bahkan cuaca ekstrem diperkirakan akan kembali terjadi di kawasan ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memberikan peringatan kepada warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut hingga Senin (21/10) karena cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
"Aktifnya madden julian oscillation (MJO) di wilayah Indonesia dan adanya wilayah pertemuan massa udara (konvergen) di wilayah tengah dan timur Jawa Tengah serta pembentukan awan konvektif (cumulonimbus) yang menjulang hingga ke lapisan atas dan kondisi labilitas udara yang kuat di wilayah Jawa Tengah menimbulkan cuaca ekstrem," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo. Potensi cuaca ekstrem, lanjut Yoga Sembodo, pada Minggu (20/10) terjadi di sejumlah daerah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kab. Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Demak, Kota Semarang dan Kendal.
Sedangkan Senin (21/10), menurut Yoga Sembodo, potensi cuaca ekstrem juga kembali terjadi di Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kab. Magelang, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Blora, Grobogan, Kabupaten Tegal dan Brebes. "Diminta warga berada di daerah-daerah tersebut diharapkan mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," tambahnya.
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana banjir dan longsor di 35 daerah di Jawa Tengah yakni 935.504 hektare lahan berpotensi rawan banjir dan ada 1.020.
772 hektare rawan longsor, sehingga kewaspadaan ditingkatkan menghadapi musim penghujan ini. Selain kewaspadaan dan mitigasi bencana, lanjut Bergas Catursasi Penanggungan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama daerah rawan bencana telah melakukan berbagai antisipasi dari mulai peninggian tanggul, normalisasi sungai, pemasangan peralatan deteksi dini hingga menyiapkan peralatan seperti alat berat, perahu karet, tenda darurat hingga logistik. (H-2).
Top
Awas, Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Hingga Minggu 20 Oktober 2024 hingga Senin 21 Oktober 2024
BMKG memberikan peringatan kepada warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut akibat cuaca ekstrem.